Apakah Telkom Itu BUMN – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang dan peran penting dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi nasional. Selama bertahun-tahun, Telkom dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang strategis. Namun, pada tahun 2021, publik dikejutkan dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate yang menyatakan bahwa Telkom bukan lagi BUMN. Pernyataan ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kebingungan di masyarakat.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai status Telkom, termasuk klasifikasi baru, dampak terhadap persepsi publik, implikasi bisnis dan investasi, serta tinjauan legal dan regulasi.

Telkom Bukan BUMN?

Pernyataan Menkominfo Johnny G. Plate yang menyatakan bahwa Telkom bukan lagi BUMN didasarkan pada perubahan status perusahaan dari BUMN menjadi perusahaan terbuka. Hal ini tercantum dalam UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 43 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pendirian, Penggabungan, Pembubaran, Pengalihan Status, dan Perubahan Bentuk Usaha Badan Usaha Milik Negara.

Menurut UU No. 19 Tahun 2003, BUMN didefinisikan sebagai perusahaan yang modalnya seluruhnya atau sebagiannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan didirikan berdasarkan undang-undang, dengan tujuan untuk mencari keuntungan dan/atau memberikan manfaat bagi rakyat dan negara.

Telkom telah melalui proses privatisasi sejak tahun 1999, di mana sebagian sahamnya dilepas ke publik melalui Initial Public Offering (IPO). Saat ini, kepemilikan saham Negara di Telkom hanya sebesar 20,6%, sedangkan sisanya dimiliki oleh investor publik.

Dengan kepemilikan saham Negara yang kurang dari 50%, Telkom tidak lagi memenuhi definisi BUMN sebagaimana diatur dalam UU No. 19 Tahun 2003. Oleh karena itu, secara hukum, Telkom bukan lagi BUMN.

Klasifikasi Telkom yang Baru

Meskipun bukan lagi BUMN, Telkom tetap dikategorikan sebagai perusahaan strategis nasional. Hal ini dikarenakan Telkom memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi nasional dan penyediaan layanan telekomunikasi yang esensial bagi masyarakat.

Pemerintah telah menetapkan Telkom sebagai salah satu dari 111 perusahaan terbuka yang wajib dijaga dan dikembangkan oleh Negara. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) No. 9 Tahun 2021 tentang Penjagaan dan Pengembangan Perusahaan Terbuka yang Strategis untuk Negara.

Permen BUMN No. 9 Tahun 2021 mengatur bahwa perusahaan terbuka yang wajib dijaga dan dikembangkan oleh Negara harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:

• Beroperasi di sektor yang strategis bagi Negara
• Memiliki aset dan/atau pendapatan yang signifikan
• Memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian nasional
• Memiliki keterkaitan dengan kepentingan publik
• Memenuhi kriteria lain yang ditetapkan oleh Menteri

Telkom memenuhi semua kriteria tersebut, sehingga dikategorikan sebagai perusahaan terbuka yang wajib dijaga dan dikembangkan oleh Negara.

Dampak Terhadap Persepsi Publik

Perubahan status Telkom dari BUMN menjadi perusahaan terbuka menimbulkan berbagai dampak terhadap persepsi publik. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa Telkom tidak lagi memiliki komitmen yang sama untuk melayani kepentingan publik.

Kepercayaan publik terhadap Telkom juga mungkin berkurang, terutama terkait dengan tarif layanan dan kualitas layanan. Di sisi lain, beberapa orang mungkin melihat perubahan ini sebagai peluang bagi Telkom untuk menjadi perusahaan yang lebih efisien dan kompetitif di pasar global. Perubahan status ini juga dapat membuka peluang bagi Telkom untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta secara lebih luas.

Implikasi Bisnis dan Investasi

Perubahan status Telkom memiliki beberapa implikasi bisnis dan investasi.

1. Telkom akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menjalankan bisnisnya.
2. Telkom akan dapat mengakses sumber pendanaan yang lebih luas dari pasar modal.
3. Telkom akan dapat menjalin kerjasama dengan pihak swasta secara lebih mudah.
4. Telkom akan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat di pasar telekomunikasi.

Bagi investor, perubahan status Telkom dapat menjadi peluang dan juga risiko.Di satu sisi, investor dapat melihat Telkom sebagai perusahaan yang lebih menarik untuk berinvestasi karena memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Di samping itu, investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan persaingan yang lebih ketat dan perubahan regulasi.

Testimoni jadiBUMN

Program Premium Bimbel jadiBUMN 2024

“Semakin sering latihan soal akan semakin terbiasa, semakin cepat, semakin teliti dan semakin tepat mengerjakan soal-soal Rekrutmen BUMN 2024 ” 🌟

Kunci sukses Tes Rekrutmen BUMN adalah membiasakan diri mengerjakan ribuan tipe soal Tes Rekrutmen BUMN seperti anak bayi yang belajar berjalan terasa berat diawal dan akan terbiasa bila terus dilatih hingga bisa berlari kencang.

📋 Cara Membeli dengan Mudah:

1. Unduh Aplikasi jadiBUMN: Temukan aplikasi jadiBUMN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
2. Masuk ke Akun Anda: Login ke akun jadiBUMN Anda melalui aplikasi atau situs web.
3. Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
4. Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BUMN2024” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
5. Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES163797”, masukkan untuk diskon tambahan.
6. Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
7. Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.

Mau berlatih Soal-soal Rekrutmen BUMN? Ayoo segera gabung sekarang juga!! GRATISSS