Learning agility BUMN jadi salah satu tes penting dari rangkaian seleksi BUMN 2025. Bagi para peserta yang sudah dinyatakan lolos seleksi BUMN 2025 tahap 1, tes ini akan menjadi tahapan yang selanjutnya. Jadi, pastikan kamu sudah mengenal dan mempersiapkan diri hadapi learning agility BUMN dengan baik ya!
Pengertian Tes Learning Agility BUMN
Tes Learning Agility BUMN merupakan salah satu jenis asesmen psikologis yang digunakan dalam proses seleksi rekrutmen bersama BUMN, khususnya untuk mengukur potensi seseorang dalam belajar, beradaptasi, dan berkembang di lingkungan kerja yang dinamis. Asesmen ini menjadi bagian penting dalam tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI)—sebuah lembaga kolaboratif antar-BUMN di bidang manajemen sumber daya manusia.
Secara definisi, learning agility atau kelincahan belajar adalah kemampuan seseorang untuk secara cepat dan efektif belajar dari pengalaman, lalu menerapkannya dalam situasi baru yang berbeda dan kompleks (Lombardo & Eichinger, 2000; Korn Ferry, 2014). Konsep ini bukan hanya menilai kecerdasan intelektual (IQ), melainkan lebih kepada kesiapan mental dan sikap terhadap pembelajaran yang berkelanjutan di tempat kerja.
Ketentuan Pelaksanaan Tes Learning Agility BUMN 2025
Dalam rangkaian seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2025 jalur reguler, salah satu tahapan yang harus dilalui oleh peserta adalah Tes Learning Agility. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan individu dalam belajar dari pengalaman serta beradaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja yang dinamis.
Kemampuan ini sangat penting bagi setiap calon pegawai BUMN, mengingat tantangan kerja yang terus berkembang dan memerlukan fleksibilitas berpikir serta keterbukaan terhadap hal baru. Berikut ini adalah ketentuan yang harus kamu ketahui :
1. Durasi dan Jumlah Soal
Tes Learning Agility memiliki durasi selama 35 menit. Dalam waktu tersebut, peserta diharuskan menjawab 100 soal. Jumlah soal yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat ini menunjukkan bahwa tes lebih mengarah pada pengukuran kecenderungan berpikir serta pola reaksi cepat terhadap situasi atau kasus yang disajikan, bukan pada hafalan atau penguasaan materi tertentu.
2. Ambang Batas Kelulusan
Agar bisa melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses seleksi, peserta harus mencapai nilai ambang batas minimum. Untuk tes ini, nilai ambang batas yang ditetapkan adalah minimal 16 poin. Nilai ini menunjukkan skor minimum yang mencerminkan bahwa peserta memiliki kemampuan dasar dalam hal kelincahan belajar dan kesiapan beradaptasi terhadap situasi kerja baru.
Baca juga : Tes Bahasa Inggris BUMN Kapan Dimulainya? Cek Jadwalnya Yuk!
Pentingnya Tes Learning Agility dalam Seleksi BUMN 2025
Tes Learning Agility dalam seleksi rekrutmen BUMN bukanlah sekadar asesmen tambahan, tetapi merupakan salah satu komponen utama dalam proses penilaian potensi calon karyawan. Penyelenggara rekrutmen bersama Forum Human Capital Indonesia (FHCI) memasukkan tes ini sebagai bagian penting karena BUMN sebagai institusi negara membutuhkan sumber daya manusia yang mampu berkembang secara cepat dan efektif di tengah tantangan dan perubahan.
1. Kebutuhan BUMN Akan Talenta Adaptif dan Siap Perubahan
BUMN saat ini berada dalam arus transformasi besar-besaran, baik dari sisi digitalisasi, reformasi tata kelola, maupun peningkatan daya saing global. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan pegawai yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga fleksibel dan cepat belajar saat menghadapi hal-hal baru.
Menurut penelitian Korn Ferry, learning agility adalah indikator paling kuat dalam memprediksi kesuksesan jangka panjang karyawan, lebih daripada IQ atau pengalaman kerja. Dalam konteks BUMN, pegawai dengan learning agility tinggi dianggap lebih mampu:
- Beradaptasi saat terjadi perubahan kebijakan pemerintah.
- Mampu belajar dari berbagai proyek lintas bidang.
- Siap ditempatkan di unit berbeda dalam waktu singkat.
2. Penyaringan Potensi Bukan Hanya Kompetensi
Tes kompetensi mengukur apa yang diketahui, sedangkan tes learning agility mengukur potensi untuk tumbuh. Dalam proses rekrutmen BUMN, keduanya digunakan secara komplementer:
- Kompetensi teknis → cocok untuk posisi saat ini.
- Learning agility → cocok untuk perkembangan jangka panjang.
BUMN tidak hanya mencari orang yang “siap pakai”, tetapi juga “siap dikembangkan” menjadi pemimpin masa depan.
Tes learning agility menjadi kunci dalam proses talent mapping atau pemetaan potensi internal. Berdasarkan dokumen FHCI, hasil learning agility digunakan untuk:
- Menentukan potensi kaderisasi kepemimpinan.
- Menilai kesiapan rotasi dan mutasi pegawai.
- Membentuk jalur pengembangan karier (career path) yang tepat.
3. Mendorong Budaya Pembelajaran dan Inovasi
Sesuai visi pemerintah dalam transformasi BUMN, semua entitas di bawah Kementerian BUMN didorong menjadi learning organization. Organisasi seperti ini menuntut anggotanya memiliki:
- Kemampuan refleksi dan pembelajaran dari pengalaman.
- Kecakapan dalam menerima masukan dan koreksi.
- Inisiatif dalam menciptakan solusi baru.
Learning agility digunakan sebagai alat ukur untuk menilai apakah seorang calon pegawai cocok dengan budaya tersebut.
4. Menghadapi Tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)
BUMN tidak lagi bekerja dalam lingkungan yang stabil dan linier. Era VUCA membawa tantangan besar:
- Volatility (gejolak): Perubahan harga global dan kebijakan fiskal.
- Uncertainty (ketidakpastian): Gangguan geopolitik dan pandemi.
- Complexity (kompleksitas): Proyek lintas sektor dan regulasi.
- Ambiguity (ambiguitas): Ketidakjelasan dampak keputusan jangka panjang.
Pegawai yang memiliki learning agility tinggi mampu:
- Membuat keputusan di tengah ketidakjelasan.
- Mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya.
- Berpikir strategis tanpa kehilangan fleksibilitas.
Salah satu riset oleh Center for Creative Leadership (CCL) juga menyimpulkan bahwa pemimpin tangguh di era VUCA memiliki learning agility yang tinggi dibandingkan pemimpin tradisional.
5. Penilaian Soft Skill Secara Objektif
Kecerdasan emosional, motivasi internal, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru merupakan bagian dari soft skill yang tidak bisa diukur lewat tes kemampuan dasar atau wawancara umum.
Tes learning agility menggunakan instrumen berbasis psikometri modern, seperti:
- Situational Judgement Test (SJT)
- Self-report behavioral assessments
- Forced-choice questionnaires
Metode ini lebih valid dan reliabel dalam menangkap gambaran psikologis seseorang, seperti:
- Apakah individu tersebut suka belajar?
- Apakah mampu bekerja di bawah tekanan dan dinamika perubahan?
- Apakah memiliki kesadaran diri terhadap kelebihan dan kelemahan?
6. Meningkatkan Efisiensi dan Akurasi Seleksi Massal
Ribuan hingga ratusan ribu pelamar mengikuti seleksi setiap tahun. Tes learning agility membantu memfilter calon-calon dengan potensi unggul, bahkan dari latar belakang pendidikan yang berbeda.
Seseorang dengan IPK tinggi tidak selalu menjadi pegawai yang sukses. Sebaliknya, banyak individu dengan IPK rata-rata tetapi memiliki learning agility tinggi, mampu berkembang pesat di tempat kerja.
BUMN mulai beralih dari sekadar melihat nilai akademik dan pengalaman menjadi melihat potensi berkembang ke depan, dan di sinilah fungsi strategis dari learning agility berada.
7. Selaras dengan Strategi Talenta Nasional
FHCI bersama Kementerian BUMN telah mengembangkan Talent Pool Nasional untuk memastikan sistem manajemen SDM di seluruh BUMN berjalan secara profesional dan objektif.
Tes learning agility menjadi bagian penting dalam:
- Talent Classification (HiPo – High Potential Talent)
- Succession Planning
- Pengembangan SDM melalui Learning Management System (LMS)
Tes learning agility digunakan dalam seleksi BUMN karena mampu memberikan gambaran potensi jangka panjang seseorang dalam belajar, beradaptasi, dan berkembang di lingkungan kerja yang berubah dengan cepat. Dibandingkan tes kemampuan teknis atau pengetahuan akademik, learning agility memberikan penilaian lebih dalam dan akurat mengenai kesiapan individu menghadapi perubahan organisasi, tugas baru, serta tantangan strategis yang kompleks.
Baca juga : Penting! Ini Dia Arti Kompeten Dalam AKHLAK BUMN!
Untuk kamu yang ingin bergabung bersama BUMN 2025, kamu bisa latihan mulai dari sekarang. Agar persiapanmu semakin optimal, yuk gabung di Bimbel JadiBUMN! Dapatkan materi lengkap, latihan soal, dan bimbingan dari para mentor berpengalaman yang siap membantumu menghadapi setiap tahapan seleksi BUMN.
Testimoni jadiBUMN
Program Premium Bimbel jadiBUMN 2025
“Semakin sering latihan soal akan semakin terbiasa, semakin cepat, semakin teliti dan semakin tepat mengerjakan soal-soal Rekrutmen BUMN 2025 ” 🌟
Kunci sukses Tes Rekrutmen BUMN adalah membiasakan diri mengerjakan ribuan tipe soal Tes Rekrutmen BUMN seperti anak bayi yang belajar berjalan terasa berat diawal dan akan terbiasa bila terus dilatih hingga bisa berlari kencang.
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi jadiBUMN: Temukan aplikasi jadiBUMN di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun jadiBUMN Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELBUMN” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES163797”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.
Mau berlatih Soal-soal Rekrutmen BUMN? Ayoo segera gabung sekarang juga!! GRATISSS
Sumber:
- https://www.instagram.com/kementerianbumn?igsh=YWRrMjlpNjRjNTZj
- https://jadibumn.id/
- https://rekrutmenbersama2025.fhcibumn.id/
- https://www.bumn.go.id/
- https://fhcibumn.com/